Feeds:
Posts
Comments

Radio Online

Assalamu’alaikum

Petualangan saya untuk jalan-jalan di dunia maya tak pernah merasa puas. Apalagi kalau sudah menemukan orang yang bisa di ajak tukar-tukar ilmu wah rasanya kebodohan ini makin nyata. Berawal dari rasa cinta saya terhadap kota kediaman ku Ponorogo. Tulisan ini akhirnya muncul. Saya sangat mencintai kota saya sehingga apa-apa yang berhubungan dengan kota ku selalu aku selidiki mulai dari web, radio, teman-teman chating dll.

Radio gema surya FM salah satu radio online di kota ku. Kemudian saya mulai dekat dengan salah seorang kru lewat chating dan pertukaran ilmu pun terjadi. saya yang tidak tahu dunia ke-radio-an sangat tertarik berdiskusi hingga menghasilkan apa yang saya tulis di bawah ini.

Bagi kawan-kawan yang ingin mendengarkan radio lewat internet banyak sekali caranya. Ada yang langsung klik lewat web trus muncul perintah untuk mengaktifkan radio menggunakan Winamp atau Windows Media Player atau juga bisa real player. namun ketika saya membuka web yang menyediakan link radio online, saya di kasih tahu oleh kawan saya yang juga salah satu kru dari stasiun radio yaitu dengan menggunakan software untuk lebih memperingan buffer. Dari pada menggunakan Winamp, Windows Media Player atau Real Player software ini memang lebih enteng bila kita ingin mendengarkan radio. bahkan ada menu recordnya pula.selain itu juga di sediakan menu radio di seluruh dunia. so tinggal klik saja dengan syarat server radio yang bersangkutan tentunya harus aktif. Di bawah ini petunjukmenginstall serta menggunakan Screamer Radio dan softwareny kalau belum punya bisa di dapat dengan klik link ini

Sesungguhnya sangat mudah untuk mengoperasikanny mulai dari install hingga penggunaan simak petunjuk di bawah ini :

seperti biasa untuk menginstall jalankan programnya dengan klik dua kali lalu akan muncul gambar di bawah ini …. pilih next

kemudian tampil License Agreement. Lanjut aja klik I Argee

Ada Informasi penyimpanan File installan. jangan sungkan klik next

teruskan saja tekan Install tidak perlu malu

tunggu hingga selesai proses instalasi yah….

Install selesai klik Finish

Screamer Radio dalam proses yang sabar ya sebentar kok …!! lagi update juga tuh!

Update selesai tinggal selangkah lagi bisa dengar radionya

bisa cari URL radio langsung dari menu yang di sediakan. Tinggal klik-klik saja

kalau pengen cari radio yang lain syaratnya kamu harus tahu URL radio tersebut. Lihat contoh di bawah ini

Masukkan alamat URL yang bener dan komplit ya….

Bila ada keterangan seperti di bawah ini berarti ada beberapa kemungkinan

1. URL yang kamu masukkan salah

2. Koneksi Internet terputus

3. Server Radionya tidak aktif

Proses koneksi ……

Bila berhasil akan tampil seperti gambar di bawah ini …

Untuk memanfaatkan menu-menu silahkan di pelajari sendiri. Sekali lagi sangat mudah tinggal coba-coba saja

ARTIKEL INI JUGA DAPAT DIBACA DI http://naimulhajar.wordpress.com

Selamat menikmati semoga bermanfaat Wassalam ….

Perkembangan dunia teknologi dari hari ke hari semakin bertambah maju, begitulah yang di pegang oleh komunitas kampus UMSIDA. Seiring berkembangnya teknologi UMSIDA tak kalah ketinggalan, dunia software banyak di konsumsi oleh lembaga pendidikan seperti halnya UMSIDA. Untuk menjaga Kredibiltas Kampus UMSIDA menjalin kerjasama dengan produsen software terbesar di dunia yaitu MICROSOFT.CORP. Dengan adanya kerja sama ini kampus UMSIDA telah sah menggunakan Produk Microsoft. UMSIDA telah mendapatkan legalitas dari MICROSoFT.CORP . Legalitas yang berupa MICROSOFT CAMPUS A GREEMENT ini di harapkan dapat memacu para mahasiswa untuk lebih all out melakukan studi di bidang teknologi informasi

Kemerdekaan Teknologi

by Romi Satria Wahono

17 Agustus bagi anak bangsa memiliki arti yang sangat penting, suatu tanggal bersejarah dimana republik ini menyatakan kemerdekaan. Pernyataan merdeka mengandung makna bahwa telah bebas, bebas bukan hanya dari satu penjajah, tapi juga seluruh penjajah yang telah, sedang dan akan menjajah republik kita. Bebas memilih partner dan teman, bebas dalam bekerjasama dengan bangsa apapun di dunia ini. Meskipun secara formal republik sudah merdeka, secara informal republik ini belum bebas. Belum bebas memilih partner dan bekerjasama dengan bangsa lain. Masih banyak tekanan dan paksaan dari bangsa yang lebih kuat dari segi ekonomi, politik maupun militer yang membuat kita sulit bergerak. Ini yang sering disebut oleh para pengamat politik sebagai kita belum merdeka

Kemerdekaan dalam sudut pandang teknologi memiliki konsep yang sama dengan kemerdekaan berbangsa, meskipun sedikit berbeda dalam penerapan. Kemerdekaan bagi seorang teknolog, engineer atau profesional adalah kebebasan dalam menggunakan teknologi, metodologi dan approach apapun dalam menyelesaikan masalah. Teknologi, metodologi dan approach bukanlah agama yang perlu difanatikkan, dia bukanlah sesuatu yang kekal hidup di dunia ini. Mereka itu adalah ciptaan manusia yang bisa dihapuskan, bisa diganti, dan bisa diperbaiki ketika mungkin sudah tidak efektif dan efisien dalam penyelesaian masalah.

Ketika 15 tahun lalu pertama kali menggunakan PC dengan sistem operasi MS DOS dengan dosshellnya yang canggih, saya berpikir bahwa dengan menguasainya saya bisa memecahkan banyak masalah (menulis, berhitung, bermain game, dsb). Tapi tiga tahun kemudian Windows 3.1 datang dan ini memungkinkan pemecahan masalah dengan lebih baik lagi. Demikian juga tahun 1995 muncul satu sistem operasi buatan Microsoft yang lebih baik lagi yaitu Windows 95. Dan saya berpikir bahwa cukup dengan itu saya bisa melakukan banyak hal, mengerjakan laporan, berhitung, manipulasi image, dsb. Tapi lagi-lagi meleset. Masuk kampus di Saitama University, semua berbasis Unix (Sun Microsystem). Saya harus mengerjakan semua tugas dengan text editor bernama Emacs, menulis laporan dengan LaTeX, mengolah data dengan Gnuplot, menulis code dengan C, bermain-main web programming dengan perl dan CGInya. Di rumah karena tidak mungkin saya membeli Sun Sparc, saya menggunakan Linux untuk melanjutkan tugas-tugas kuliah. Saya mencoba berbagai distribusi Linux dari Slackware (era itu termasuk yang populer), Redhat, Turbolinux, Debian, Vinelinux, dsb.

Dengan menguasai MS Windows, Unix, dan Linux, saya pikir sudah cukup matang dan luas skill saya. Sejak tingkat 2 program undergraduate di Saitama University (1996), saya mencoba parttime (arubaito) di berbagai perusahaan IT Jepang. Saya cukup terkejut karena saya harus mengelola mesin lain di luar itu. Berbagai perusahaan menginginkan supaya saya juga bisa mengelola mesin berplatform Macintosh (MAC) dan BSD Unix. Macintosh yang pertama membingungkan saya, akhirnya menjadi sahabat saya karena saya putuskan memakai di rumah disamping Linux dengan distro Slackwarenya. BSD Unix saya gunakan kemudian untuk berbagai server di kampus. Meskipun ini baru sampai ke sistem operasi, maintenance dan pengelolaan server, saya sudah mulai bisa menarik kesimpulan bahwa teknologi berkembang dengan varian yang beraneka ragam. Mereka masing-masing sangat unik dan saling melengkapi dalam proses pemecahan masalah. Sekali lagi, secara teknologi tidak ada yang bisa mengatakan bahwa suatu platform adalah terbaik dalam segala hal. Yang ada adalah terbaik dalam suatu sisi. Macintosh dengan kestabilan desktopnya, Linux dalam keterbukaan source dan kestabilan server, MS Windows dalam kemudahan pemakaian, BSD dalam sekuriti, dsb. Kelebihan dalam suatu sisi itu yang melengkapi penyelesaian masalah secara global masyarakat di dunia.

Apakah cuman masalah sistem operasi? Ternyata tidak! Dalam bahasa pemrograman juga seperti itu. Ketika saya menganggap bahwa bahasa C dan Perl cukup, karena hampir semua laporan dan project di kampus menggunakan bahasa C serta sebagian Perl. Saya dikejutkan karena kebutuhan perusahaan tempat saya bekerja part time adalah bahasa Java untuk beberapa project. Untung saya sudah membiasakan diri di semester ke 4 (awal 1997) di mata kuliah Computer Graphics. Dan ini otodidak, karena pemrograman berorientasi objek baru diajarkan di tingkat 3. Saya juga mulai mengganti kebiasaan Perl dengan PHP, khusus untuk web programming karena kebutuhan lebih banyak di situ.

Demikian juga dengan hobi saya menggunakan notasi OMT (Object Modeling Technique) milik James Rumbaugh dalam desain object-oriented, harus berubah karena muncul UML (Unified Modeling Language) yang akhirnya diusulkan menjadi standard oleh James Rumbauh, Grady Booch dan Ivar Jacobson di OMG (Object Management Group)

Dunia penelitian juga tak lepas dari itu, kita harus lebih banyak membaca jurnal-jurnal ilmiah terbaru untuk mengupdate informasi dan pengetahuan kita tentang berbagai approach, teknologi, metodologi, formula baru yang telah ditemukan oleh berbagai peneliti lain di dunia. Kadang dengan pemikiran baru itu kita bergerak dan harus meninggalkan berbagai tema penelitian yang sudah tidak terlalu dibutuhkan oleh masyarakat.

Mari kita renungkan bersama, suatu hal yang lucu kalau kita terbelenggu oleh teknologi. Kalaupun kita sangat suka komputer tabung, tentu kita tidak bisa lagi menggunakannya di era saat ini. Kalapun kita fanatik terhadap pascal dan quickbasic, kita sudah mulai kesulitan mencari kompilernya saat ini. Kalaupun kita sangat lihai bermain MS DOS, ngoprek dosshell, tentu harus ditinggalkan dengan sistem windowing (X window, Mac window, window ala MS Windows, dsb)

Sekali lagi teknologi, approach, metodologi dalam bentuk sistem operasi, bahasa pemrograman, software, dsb hanyalah tool yang harus dikuasai dan digunakan bagi para teknolog dan profesional untuk memecahkan masalah. Dia bersifat tidak kekal, dia bukanlah agama yang harus dianut dan difanatikkan seumur hidup. Ketergantungan terhadap sebuah tool adalah kebodohan. Debat kusir tentang tool dan saling mengumpat atau membela mati-matian sebuah tool adalah tindakan sia-sia.

Kemerdekaan bagi seorang teknolog adalah kebebasan dan kemampuan dalam memilih, memilah dan menggunakan berbagai teknologi, tool dan approach dalam memecahkan masalah. Ketika kita terbelenggu dan terpaksa dalam menggunakan suatu teknologi, maka itu menandakan bahwa kita belum merdeka, dan perlu perdjoeangan untuk memerdekakan diri

Tentu kemerdekaan teknologi yang lebih tinggi tingkatnya adalah apabila kita bukan lagi sebagai pengguna, tapi juga sebagai pencipta dari teknologi. Sehingga kita tidak perlu lagi menggunakan teknologi enkripsi khususnya untuk kunci publik yang diciptakan Martin Hellman dan Adi Shamir, maupun algoritma kompresi data (misal dalam format ZIP) yang merupakan karya Abraham Lempel dan Jacob Ziv. Perlu diketahui bahwa empat orang yang saya sebut baru saja adalah orang Israel

17 Agustus 2006, menyambut kemerdekaan RI yang ke-61, jadikanlah tanggal ini suatu timing yang tepat untuk mulai memikirkan kemerdekaan teknologi, meskipun kita mulai dari hal-hal kecil.

Merdeka !

Cleveland – Kaum Adam ternyata perlu usaha keras untuk memberi maaf kepada seseorang. Sebaliknya, perempuan jauh lebih pemaaf.

Sejumlah peneliti dari Amerika Serikat menemukan kecenderungan perempuan yang kerap kali mengabaikan kesalahan seseorang. Alhasil, kaum Hawa lebih sedikit yang gampang menaruh dendam daripada lelaki.

Penelitian itu dimuat dalam Journal of Personality and Social dan dilansir The Daily Telegraph, Sabtu (8/3/2008).

Psikolog dari Cleveland’s Case Western Reserve University, Julie Exline menyebutkan, lelaki bisa lebih pemaaf jika dia ikut membangun empati dengan orang yang bersalah. Artinya, lelaki harus terlebih dahulu memiliki pandangan bahwa kesalahan serupa juga bisa mereka lakukan.

Para peneliti menemukan, saat diminta mengingat apa yang melukai perasaan mereka, lelaki bisa menjadi sosok yang tidak menaruh rasa dendam kepada yang melukai mereka.

“Perbedaan gender bukanlah segalanya yang kami prediksi. Kami sebenarnya juga sakit hati, karena kami terus menerus dinilai seperti itu,” kata Exline.

Penelitian yang dilakukan Exline bukanlah hal mudah. Alasannya, banyak perubahan yang terjadi dari respondennya.

“Kami terus mencoba untuk menjelaskannya. Namun hal itu terus berulang dalam eksperimen,” kata Exline yang mengembangkan tujuh riset terkait ‘maaf-memaafkan’ sejak tahun 1998 hingga 2005, dengan lebih dari 1.400 pelajar

dikutip dari www.detik.com 08 maret 2008